Kotak Pencarian

Senin, 07 Januari 2013

[Pendapat] 5 Alasan Kenapa Gw Gak Punya BlackBerry

Pernahkah loe dalam suatu pertemuan, ngumpul-ngumpul, hang-out ketika bicara dikacangin oleh lawan bicara loe yang ternyata sedang keasyikan BBM-an? Pastinya sangat menyebalkan kalau loe pernah ngerasain sendiri. Di postingan kali ini gw mau share tentang [pengguna] Blackberry dan kenapa gw gak memutuskan mempunyai barang yang satu ini sampai sekarang.




Beberapa tahun lalu sebelum BB menjadi over-hype dikalangan manapun gw posting sebuah topik yang berjudul "Blackberry will kill warnet", selain membunuh warnet, blackberry juga membunuh sisi kemanusiaan seseorang ketika mereka bersosialisasi, salah satunya contoh diatas tadi. Gw gak mau menyalahkan Blackberry-nya, gak ada yang salah mempunyai blackberry, but look ketika loe ngasih pisau kepada orang yang gak tepat, it will kill seriously.

Jadi, supaya tulisan ini enak dibacanya, gw susun 5 alasan kenapa gw gak punya Blackberry sampai sekarang dan mungkin loe punya pertimbangan yang sama.

1. Mahal


Yah, Blackberry sangat mahal untuk digunakan, bukan dalam membeli perangkatnya, tetapi ketika loe menggunakannya, coba loe tanya berapa harga untuk berlangganan dan mengaktifkan fitur andalan blackberry kayak BBM, lebih menguras kantong ketimbang daripada mengisi pulsa 5 ribuan. Berapa banyak kejadian teman yang punya bb gak balas sms dikarenakan pulsanya di pakai buat langganan paket BB. Kalau loe udah penghasilan sendiri kayaknya gak masalah kayaknya.,

2. Fitur BBM (Blackberry Messenger)

Kata teman gw BBM adalah fitur yang sangat membantu loe untuk tetap keep in touch dengan orang lain. Oh ya... orang lain itu maksudnya orang yang punya BB juga tentunya. Ada juga fitur BC atau Broadcast yang bisa mengirim pesan secara massive yang sering dijadikan tempat untuk menyebarkan berita secara cepat dan "akurat" bagi penggunya. Bagi gw pribadi, untuk menikmati fitur diatas gak seharusnya gw bayar mahal, pake Facebook lewat jaringan wap  atau SMS juga bisa kalau hanya untuk itu doang.

3. Ngikutin Trend


BB is lifestyle, and this s**t becomes more serious, no joke. Bagi kalangan remaja, gak mempunyai BB gak gahul, gak update, dan bisa juga [dianggap] gak penting dan memalukan kalau gak punya BB. Bagi yang dewasa, punya BB mungkin sekarang adalah keharusan di zaman kehidupan yang membutuhkan perangkat guna mendukung mobilitas dan efisiensi kerja anda *gw mulai ngawur. Untuk sebuah trend, kita bangsa yang masih berjuang dalam dinamika perkembangan zaman dan kemajuan peradaban, masih menganggap pake BB merupakan salah satu tanda majunya sebuah bangsa. Nuff said.

4. More less-socialistic


Poin ini menurut gw yang mau kedepankan, wahai pengguna blackberry dimana saja berada, mohon kalau kamu bersosialisasi dimanapun, matikan BB mu, hargai lawan bicaramu, tidak hanya pengguna BB, tapi perangkat lain, baik itu Android, iPhone, Tablet, Hp Nokia, sampe hp cina. Jangan sampai perangkatmu itu mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Ingat apa kata mbah Enstein tentang kemajuan teknologi:



5. Tidak Perlu


Ya, itu kuncinya. Bisa saja gw beli BB merengek-rengek sama orang tua kalau BB itu membantu aktifitas perkuliahan dan merupakan tanda kemajuan sebuah peradaban bangsa. But, just now.. Gw gak terlalu memerlukannya sampai sekarang, tapi kalau ada yang mau ngasih gw BB gratis gw gak menolak, BB yang dikasih itu ntar gw jual dan duitnya gw pake modal usaha jualan flashdisk. Ada yang mau?