Kotak Pencarian

Senin, 03 Desember 2018

Tentang : Cara Koleksi Video Game dari Steam

Setiap orang punya hobi mengkoleksi sesuatu, kalau ditanya hal apa yang gw koleksi sekarang sebagai hobi. Gw dengan senang hati jawab koleksi game. Entah itu video game atau juga board game yang akhir akhir ini gw mulai. Mungkin penggunaan barang/produk bajakan bukan menjadi perhatian serius, baik ketidak pedulian seseorang terhadap hak cipta ataupun royalti. Faktor keterbatasan biaya juga menjadi alasan seseorang memilih produk bajakan.

Dulu gw gak terlalu memusingkan apakah game yang gw download itu bajakan. Selain saat itu masih berkantong tipis (sampai saat ini juga sih), gw juga gak nemu atau belum tau medium dimana gw bisa beli game PC ori. Yang jelas harddisk gw penuh dengan .exe hasil Torrent di kampus, meskipun spek laptop dan PC gw spek kentang karena beli sejak tahun 2008.

Setelah gw mampu memutuskan untuk membeli konsol tersendiri yang disebut PC kelas high-end dimana gw rakit sendiri dengan ekpektasi sebagai alat untuk produktif dan juga sebagai gaming system. Gw pun berkenalan lagi dengan platform Steam yang bisa dibilang Google Playstore-nya PC game yang sudah popular dikalangan gamer Indonesia. Hal yang gw ingat tentang Steam adalah gw dulu pernah bikin akun di tahun 2013 dan baru aktif-kan lagi dalam satu tahun kebelakang.

Melalui Steam, banyak game yang dulu gak bisa gw mainkan akhirnya bisa gw beli dan koleksi di library digital gw. Tentu saja gw harus merogoh kocek dan menyisihkannya dari 10 persen penghasilan tetap gw untuk membeli game dari wishlist gw yang totalnya 300. Sekarang sudah berkurang 100an yang sudah terbeli. Semakin lama Library gw semakin menumpuk saja dan sekarang waktu gw kekurangan waktu untuk menyelesaikannya. Meskpun begitu mungkin disitulah asyiknya menjadi kolektor, ada kepuasan tersendiri dan seperti merasa menyelesaikan sesuatu dari hasil jerih payah sendiri.

Tentunya gw gak punya banyak duit untuk beli game baru setiap hari, ada cara dan trik tersendiri cara gw mengkoleksi game ori di Steam. Alasan gw beli game disini gw bertujuan untuk support developer dan pembuatnya, karena kalau di pikir pikir bikin game yang merupakan gabungan dari film yang bisa dimainkan dengan nilai hiburan berhari hari itu gak gak gampang. Dan sebagai (ngaku) konten kreator pemula, gw harus menghargai karya orang lain juga.

Yang paling rasional dalam membeli game di Steam adalah kemudahan pembayarannya dengan voucher elektronik yang bisa di beli melalui online store seperti Tokopedia. Menurut gw, Tokopedia merupakan tempat terbaik untuk beli voucher game karena rata-rata harganya sama ditempat lain namun sistem cashback-nya bisa jadi tabungan tambahan ketika nanti di gunakan lagi sebagai dana pembayaran tambahan sehingga bisa hemat pengeluaran.

Dalam membeli gw menunggu game yang gw taksir dalam posisi on-sale atau diskon yang biasanya turun dalam beberapa bulan sekali dengan kisaran harga 30 ribuan. Game rilisan terbaru tentu sangat sulit untuk potong harga karena biasanya di kasih harga dua ratus ribuan lebih, tetapi setidaknya gw mencari game yang dirilis sudah 3 tahun lebih karena biasanya selalu diskon sampai 75%. Untuk mengetahui game on-sale, sering sering cek e-mail untuk notifikasi atau juga nimbrung di halaman store Steam karena tiap minggu selalu ada event diskon game. Selain diskon, kadang ada event kasih game gratisan meskipun jarang, tapi jangan terlalu berharap banyak.

Jika malas membeli voucher di Online store dan juga menunggu game di-diskon, gw sering membeli game melalui pihak ketiga kayak user Steam yang punya game dalam inventory mereka untuk di jual lebih murah. Biasanya mereka mendapatkan game gratisan berbayar melalui program Humble Bundle atau membeli dari situs CD key luar negeri yang diskon. Hal ini agak beresiko karena rawan scam, tapi bisa diminimalisir dengan mencari seller yang berpengalaman dan mempunyai reputasi yang bagus di halaman profile mereka.

Ngomongin tentang beli dari pihak ketiga atau program seperti Humble Bundle, kalau kamu punya akun Paypal atau memakai jasa pembayaran Paypal. Kamu bisa beli langsung ketika on-sale atau memilih berlanggangan dengan biaya sekitar 10$ perbulan dengan mendapatkan sekitar 6-10 game secara acak namun dengan nilai game sekitar 50$. Atau bisa juga membayar 1$ dengan program mingguan dengan mendapatkan 3 game yang biasanya merupakan game indie. Disini uang yang kita habiskan di gunakan untuk penggalangan dana amal, jadi sembari mengkoleksi game dan juga kita bisa beramal. 

Terakhir, cobalah bergabung dengan komunitas game di Discord baik luar negeri maupun lokal karena biasanya sebagian member memberikan give-away key berlebih mereka, selain itu juga ada yang bertukar key. Sering sering mengikuti perkembangan berita game PC karena kadang ada beberapa publisher yang memberi key cd mereka gratisan. Happy collecting.

13 September 2018

Tentang : Menjadi Couchsurfing Ambassador

Saat ini ada begitu banyak platform media sosial yang bebas digunakan untuk menghubungkan banyak orang melalui Internet. Baik itu ditujukan untuk umum dan ruang publik seperti Facebook atau bentuk sosial media tertentu seperti Quora yang ditujukan khusus bertukar ilmu pengetahuan dan bertukar jawaban, atau Goodreads yang menjembatani para pencinta buku dan karya tulis.

Nama Couchsurfing secara umumnya mungkin belum terlalu terkenal bagi netizen Indonesia, sebaliknya hampir semua traveler kenal atau punya akun sosial media Couchsurfing (CS). Platform social media yang sudah ada hampir dua dekade ini menjadi pilihan alternatif bagi para traveler untuk berinteraksi dengan sesama traveler lokal maupun internasional dimana penggunanya harus melakukan meet-up (hang-out), hosting (menerima tamu), ataupun surfing (menjadi tamu).

Semenjak gw lulus dari pesantren diawal tahun 2010 lalu dan mulai masuk dunia perkulian dengan mengambil jurusan pendidikan Bahasa Inggris. Gw saat itu ingin mempraktekkan percakapan bahasa Inggris secara langsung dengan lawan bicara yang tentunya fasih bahasa Inggris (native speaker). Oleh karena gw cari-cari media apa saja yang bisa membuat gw bisa bertemu dengan penutur asli. Tentunya Couchsurfing merupakan pilihan tepat dan nomor satu dari sekian banyak situs bertukar bahasa yang rata rata interaksinya melalui dunia maya. Selain itu bisa mempraktekan bahasa secara langsung didunia nyata, gw bisa juga belajar dan bertukar kebudayaan secara langsung dengan menerima tamu native speaker yang gw undang melalui CS.

Bisa dibilang CS merupakan komunitas dengan anggotanya yang banyak tersebar dihampir seluruh kota besar. Tiap regional mempunyai semangat untuk menjaring silaturahmi dengan mengenal anggota, jadilah CS memberikan ruang anggotanya untuk bersosialisasi dengan hang-out bareng, jalan bareng (yang identik dengan sifat komunitas traveling), atau sekedar mengadakan kegiatan sosial lainnya. Hampir dibilang dikota besar, komunitas CS sangat aktif dan tidak ada matinya dengan berbagai event yang tentu mempunyai daya tarik dihadiri oleh traveler internasional yang kebetulan nimbrung atau singgah di kota bersangkutan.

Hal yang diatas tak berlaku di Banjarmasin. Dimana gw diawal awal bergabung dulu gw ingin meramaikan komunitas ini dimana ada sedikit anggota lokal yang tertarik dengan bertemu traveler dari belahan dunia,  jadilah komunitas CS dianggap seperti komunitas traveler lain. Padahal menurut gw CS is more than that. Gw pengen bahas masalah ini lebih lanjut,  mungkin lain kali saja. Disini gw pengen membahas lebih tentang ambassador Couchsurfing yang mana dalam beberapa bulan ini gw didapuk menjadi salah satunya.

Sebenarnya CS tidak dan bukanlah organisasi yang mempunyai sifat hirarki seperti ketua dan beserta direksi jajarannya, tetapi diwebsite ini rupanya mempunyai "leader" lokal yang disebut ambassador atau duta besar. Ambassador mempunyai tugas untuk memberikan pemahaman tentang spirit "What does it like on Couchsurfing" serta memperkenalkan mekanisme CS kepada member baru. 

Keterlibatan gw dalam CS tidak se-massive waktu kuliah dulu, ada gap ketika gw harus "berhenti" sementara dalam CS karena harus mengurusi tugas skripsi dan kegiatan un-prodictive lainnya. Bisa dibilang gw bersemangat untuk mengenalkan CS kepada daerah lokal. Jadi meskipun saat kuliah dulu gw bukan ambassador CS dan hanya sebagai member biasa. Gw ingin memajukan CS lokal supaya rame juga kayak kota lain dan kinerja gw mengumpulkan member lokal beraktivitas bareng sering dilakukan hampir tiap minggu, bisa dibilang juga karena saat itu momen awal awal komunitas traveling bermunculan. Kira kira begitulah program kerja gw kalau program ini kayak pemilihan caleg. 

Saat ini, suasananya berbeda, kesibukan gw mengurus bisnis dan istri, serta jarangnya traveler yang datang atau menggunakan CS membuat komunitas lokal mati suri. Dari pantauan gw, ada member member baru yang aktif tapi lebih bersifat pribadi sedangkan member lama yang dulunya aktif tidak lagi berdiam di Banjarmasin atau mempunyai kesibukan baru. So gw pun mencoba mengontak anggota yang kelihatan baru dan aktif untuk meet up bulanan dan bikin event yang tematikal agar CS Banjarmasin lebih aktif lagi.

30 Agustus 2018




Selasa, 14 Agustus 2018

Tentang : Konsistensi antara Menulis dan Blogging antara tahun 2008 dan 2018

Gw suka sekali menulis, sejak gw mulai bisa membaca dan mengenal alfabet. Gw saat itu belum mengerti manfaatnya menulis. Pas SMA atau Aliyah, baru hobi menulis gw tumbuh. Saat itu gw terrtarik dengan dunia menulis lewat medium blog. Meskipun dulunya waktu SD gw pernah memulai menulis jurnal harian yang bisa dibilang proto-personal blog. Entah kenapa aktifitas menulis gw hilang semenjak kejadian pas teman SD gw yang iseng nemu dan baca harian jurnal gw yang saat itu ketinggalan di kelas. Dia gak termia dengan tulisan dan pandangan pribadi gw terhadap apa yang gw gambarkan tentang orang orang di kelas. Dan salah satunya adalah tentang dia. Meskipun itu sebenarnya jurnal pribadi, dia gak termia dan bilang nyebarin apa yang isi jurnal gw tulis ke semua orang. Semenjak saat itu gw gak nerusin untuk nulis melalui jurnal. 

Beranjak masuk dunia remaja dan pendidikan pesantren yang gw dapat. Saat itu gw berkenalan dengan "dunia" akhirat. Dunia disini adalah dunia yang hanya mengurusi tetek bengek akhirat dimana aktifitas belajar agama melalui Bahasa Arab menjadi makan sehari-hari dengan konsep pembelajaran "datang, duduk, diam, dengarkan, dan disalin" dengan berbagai kitab kuning sebagai pengantar. Hal yang gw tulis adalah menterjemahkan kitab yang harus gw salin kedalam Bahasa Indonesia layaknya manuskrip suci sehingga menulisnya gw hanya seputar mencatat dan menyalin. Tidak lebih tidak kurang. 

Baru, setelah hormon remaja gw mengenal kesempatan untuk berkomunikasi tanpa batas didunia maya dengan teknologi warnet. Gw tertarik menulis lagi sembari mencari hobi yang mendefinisikan gw dalam mengisi masa muda. Menulis adalah hal paling gampang dan praktikal dilakukan didunia penuh aturan keagamaan yang mereduksi aktifitas keduniaan seperti Internet.  Sayangnya medium menulis gw memerlukan perangkat elektronik beserta koneksinya yang mustahil menulis secara langsung sehingga gw menulis lewat buku tulis dan nanti menyalinnya dengan mengetik di warnet jika ada kesempatan. 

Saat itu gw berpikir untuk jadi penulis blog saja dengan format majalah. Menulis apa yang gw suka dan seenaknya tanpa harus di edit dengan meledak-ledaknya semangat gw untuk memperbaiki kualitas tulisan gw yang kebanyakan judulnya mengarang-ngarang sendiri. Hal itulah yang merupakan representasi dari semangat zaman dari ekpektasi seorang remaja yang mencari eksistensi dalam bentuk membuat karya. 

Jadilah ketika gw beranjak SMA atau Aliyah, ketika "keduniaan" akhirat gw menjadi lebih kedunia. Gw keranjingan untuk belajar teknologi seperti Internet dan Blogging. Gw mulai konsistensi menulis dan posting tulisan di blog sebulan sekali. Setiap kali ada kesempatan seperti liburan bulanan yang memungkinkan santri pulang kekampung halaman dan keluar dari dunia pesantren, gw menggunakan waktu gw untuk mengunjungi warnet semalaman untuk posting dan mempelajari cara membuat dan menghias blog, kadang selain chatting dan bertukar Friendster gw melakukan blogwalking yang mungkin istilah ini sudah tidak terlalu popular karena kebanyakan penulis blog berubah haluan menjadi penulis di satu situs web aggregator seperti Kompasiana dan sejenisnya yang lebih cenderung bukan menjadi platform blog personal melainkan public space untuk sharing tulisan agar dibaca lebih banyak khalayak. Kadang gw "kabur" sesekali dari pesantren hanya untuk posting dan baca baca artikel tentang seputar blogging atau pernah ikut kompetisi blogging namun kalah. Dan itulah kira kira gambaran dunia kepenulisan blog gw 10 tahun lalu. Menulis sebulan sekali.

Saat ini, susah bagi gw konsisten menulis blog. Bukan karena keterbatasan alat maupun sarana, melainkan karena niat dan semangat gw gak sama seperti pas dulu awal belajar karena rasa penasaran dan naifnya tujuan gw nulis saat itu. Selain itu, distraksi dan prioritas gw juga berbeda karena dunia orang dewasa harus :membuang" hobi karena ada tanggung jawab disana yang harus gw pikul sebagai orang dewasa. Saat ini gw berada dalam level "sudah sampai" yang mana memberikan inilah yang bisa memberikan gw modal untuk tetap melanjutkan konsisten menulis atau sekedar berpuas diri karena bisa menulis beberapa paragraf yang temanya seputar menulis. 

Kamis, 24 Mei 2018

Tentang : Menikah Sekarang

Menikah mungkin kata yang sering ditanyakan buat seseorang yang mencapai umur 20 tahunan, setelah lulus kuliah dan memenukan pekerjaan yang tepat. Menikah adalah tujuan selanjutnya. Gw merupakan orang yang sebenarnya pengen menunda pernikahan, meski udah mencapat diatas 25 tahun. Gw rasa menikah bisa saja dilakukan nanti dan fokus membangun kualitas hidup dan juga keuangan yang stabil. Namun malangnya, memang kalau jodoh kalau sudah sampai. Apa boleh buat menikah sekarang. 

Gw baru aja menikah dalam satu bulan kebelakang ini, setelah melalui proses perkenalan dan tunangan satu tahun. Gw bersanding dan berubah status menjadi suami orang dan mempunyai tanggung jawab double. Hidup gw bakal bertambah dengan dua kepala dan sifat yang berbeda. Menikah bisa dibilang katanya gak hanya merubah arah hidup, tapi juga arah cara memandang hidup. 

Ada beberapa wishlist yang gw telah tulis sebelumnya, mempunyai istri sudah bisa gw coret dari list arah hidup gw yang pengen di capai. Dan gw bisa fokus membangun pekerjaan gw dan melakukan apa yang gw rasa belum di capai. Hal yang paling realistis adalah membeli rumah, itu bisa di tunda. Tidak seperti menikah, mempunyai rumah tidak memerlukan emosi dan perasaan banyak banyak dalam merawatnya agar tetap langgeng.

Jadi, keputusan gw untuk menikah sekarang sudah terlaksanakan. Ada banyak sekali diujung sana yang bakal gw temui. Setidaknya, gw belajar bertanggung jawab atas kemaslahatan istri dan anak. Selain itu, mungkin dengan seseorang yang di samping. Tujuan hidup gw bisa tercapai. 


Kamis, 19 April 2018

Tentang : Pianis Pengamen Online

Baru baru ini gw merubah channel Youtube gw menjadi fokus dalam showcase karya musik saja, oleh karena itu beberapa video yang pernah gw buat, gw hidden karena sudah tidak terlalu relevan dengan interest gw kecuali musik. Channel utama gw Qoreader mungkin tidak terlalu aktif lagi dalam beberapa bulan, karena gw fokus dalam mengembangkan usaha juga mengasah skill bermain game tembak menembak dalam beberapa bulan terakhir.

Biasanya setelah pulang kerja, gw nge-jam dan berlatih main piano dan gitar beberapa jam. Hal ini membuat gw berpikir bikin channel baru saja dalam mengarsipkan sesi latihan gw kedalam channel baru karena karya musik yang gw mainkan milik orang lain. Jadi gw rekam saja sesi latihan piano dengan lagu pilihan yang mempunyai notasi dasar. Harapan gw sederhana, gw jadi pianis pengamen online sembari  gw karya yang sudah gw buat bisa menemani gw dalam pekerjaan.

Berikut lagu pertama yang gw unggah, judulnya Raise Me Up. Untuk selanjutnya, gw akan update secara berkala dari koleksi lagu yang gw pengem mainkan sembari tidak lupa untuk mengasah skill. Hasil rekaman sederhana dan semanusiawi mungkin, gak ada edit, satu kali take, dan ada salah pencet disana sini. Overall, masih bisa dinikmati.


Kamis, 01 Maret 2018

Tentang : Tahun Ini

Hampir dua bulan gw gak menulis apa apa semenjak awal tahun.  Entah itu catatan bulanan atau resolusi akhir tahun yang gw rasa gw kerjakan namun gak terlalu maksimal hasilnya karena gw bisa dibilang terlalu banyak hal yang pengen di capai,  jadinya gak bisa fokus.  Tapi ya sudahlah,  dua bulan berlalu semangat tahun baru,  New Me udah berakhir.  Dalam dua bulan terakhir ada beberapa hal yang pengen gw catat.

Pertama, gw sekarang udah punya toko kue sendiri dan bisa belajar serius membuat kue untuk dijual.  Karir sebagai pastry chef ada didepan mata,  entah gw mau nanti serius dengan mengambil kursus berbayar atau gw sudah cukup puas belajar sendiri.  Yang jelas dengan mempunyai usaha tetap dan mendapatkan penghasilan merupakan fokus utama terlebih dahulu.  Gw udah bisa ngumpulin uang dan beli barang yang gak terpikir untuk dibeli sebelumnya.  Selain itu juga gw mulai investasi.

Kedua,  Investasi.  Kata investasi terdengar seperti kursus berbayar atau jargon kebebasan keuangan bagi gw dimana kebanyakan sesuatu yang terdengar seperti omong kosong karena banyak disalah gunakan.  Gw belajar salah satu instrumen investasi yang bisa di bilang mendidik gw untuk belajar hal baru.  Bagaimana cara memandang uang dan juga melihat bagaimana istilah yang kaya semakin kaya,  dan miskin semakin miskin.  Semakin gw belajar dan memulai, gw rasa gw punya arah masa depan yang lebih terjamin. 

Keempat,  Work Hard Play Hard.  Gw tipikal orang yang senang menyibukkan diri menjadi seorang produktif,  kembali ke pekerjaan gw sebagai pastry yang menghabiskan setengah hari membuat kue yang tentunya pekerjaan ini bisa dibilang terlihat lebih santai namun sebaliknya. Gw gak lupa membagi waktu untuk bermain. Bermain game merupakan cara tersendiri untuk menghabiskan waktu untuk bersenang senang.  Dengan bermain game PC online,  gw bisa menghemat uang dan menekan pengeluaran yang tidak perlu kecuali membeli beberapa games yang gw kumpulkan sejak tahun lalu. Disatu sisi,  gw gak terlalu jadi produktif lagi karena setelah bermain beberapa jam.  Gw kehabisan tenaga buat ngerjain hal lain.

Kelima,  Produktif dalam satu hal.  Kebanyakan orang lebih senang menjadi konsumer ketimbang producer. Gw memilih menjadi seorang producer,  dalam bidang musik yang gw minati sebagai hobi. Menciptakan musik dan bereksperimen dengan manipulasi suara adalah salah satu hal yang gw pelajari lebih lanjut.  Gw meletakkan hobi ini setelah pekerjaan namun tergantikan dengan aktivitas lain yang lebih menyenangkan.  So,  mungkin...  Tahun ini gw bisa lebih produktif lagi.

Setidaknya itu yang pengen gw tulis,  akhir akhir ini blog gw diserang berbagai komentar spam yang gak nyambung,  semenjak tulisan gw isinya random,  gw menutup fitur komentar supaya gw bisa fokus nulis apa yang gw suka dan gak terganggu dengan isi komentar yang buang buang waktu dan gak memberikan input apa apa.