Kotak Pencarian

Selasa, 07 September 2010

[Pendapat] Membaca vs Menonton

Baiklah, mari kita mulai mengadu dua kegiatan yang berseberangan sekali dengan perilaku rakyat Indonesia yaitu Membaca(buku) dan Menonton (televisi). Dua kegiatan ini nyaris menjadi sebuah pertentangan abadi dalam wacana untuk pembangunan bangsa. Disatu sisi membaca buku adalah suatu kegiatan yang dianggap sebagai pencerdas bangsa, namun disisi lain membaca juga dianggap sebagai sebuah keanehan yang terasa asing untuk dibudayakan oleh kebanyakan masyarakat kita.

Lain lagi kalau kita mewacanakan televisi sebagai pencerdas bangsa, mulai cari sensasi, belajar mencuri, korupsi, membunuh, sampai selingkuh*pokoknya hal-hal negatif yang sering ditampilkan adalah ajaran moral dasar televisi untuk menarik kaum peminatnya*gak ada yang jahat gak rame, meskipun begitu, televisi juga dianggap sebagai pahlawan rakyat dalam membangun dimensi dalam pikiran rakyat itu sendiri, oh ya lupakan unsur televisi pendidikan, kaum peminatnya sangat tak diharapkan.

Lalu apa inti dari sebuah pertandingan ini? Apakah ada pemenangnya? Kalau ada pemenang pasti ada hadiahnya?! Tentu saja itu sudah ada dipikiran saya sebagai tukang adu domba terhadap dua kubu yang bertanding.  Yang pasti pemenangnya adalah asumsi-asumsi pembaca sendiri yang menilai, dan hadiahnya pun juga pembaca yang menentukan. Saya hanya sebagai jurinya saja.


1.    Oke ronde pertama, mari kita renungkan statemen berikut ini: “Membaca membutuhkan uang dan tak efisien didalam menerima arus derasnya informasi. Lain lagi dengan Menonton. Dengan menyalakan sebuah kotak ajaib yang sekaran hampir semua kalangan rakyat mempunyainya, dengan menonton televisi kita hanya menonton informasi yang ditampilkan dengan efisien namun tak membekas didalam pikiran dan hanya jadi wacana sesaat*dan buktinya memang begitu.”
2.     Ronde kedua: “Membaca akan merusak mata dan pikiran anda, sedangkan dengan hanya menonton mata anda akan dimanjakan serta pikiran anda. Kalau tak subjektif jangan perhatikan statemen seperti ini. Kan kebanyakan orang menganggap keduanya sebagai hiburan.”
3.    Ronde ketiga: “Membaca hanya membuat anda terlihat bodoh dengan memperhatikan susunan huruf dalam lembaran kertas dan memperhatikannya dengan serius, lain lagi dengan menonton, sekali lagi menonton... Disana anda akan melihat objek yang bergerak dan bertindak seperti manusia didalam sebuah kota yang akan menghibur anda.”
4.    Ronde keempat: “Membaca bukan membuka jendela dunia, hanya membuka jalan pikiran anda. Beda dengan menonton, anda akan menyaksikan berbagai macam panorama yang tidak hanya membuka jendela dunia, tapi juga membuka alam bawah sadar anda. Buktikan sendiri!”
5.    Ronde kelima: “Bagaimanapun membaca adalah tindakan yang sama dengan menonton. Anda membaca, maka anda menonton. Beda kalau anda menonton, maka anda hanya menonton saja, tak usah membaca.”

Kesimpulannya, kedua kubu yang terus bertikai ini tidak pernah berhenti hingga salah satu dari kedua industri ini mati. Jika anda menganggap wasit tak adil dalam mempertandingkan dua kubu ini. Maka ketahuilah, jangan terlalu serius, anda tahu sekarang sedang membaca. Dan anda memang seorang pembaca, selamat membaca.

Ever posted on: Jumat, 08 Januari 2010