Kotak Pencarian

Minggu, 10 Februari 2013

[Interview] Nasrudin Ansori; Traveler Kalimantan

Wawancara kali ini berhubungan dengan dunia travelling di Kalimantan Selatan, tidak hanya melulu Pasar Terapung dan kuliner Soto Banjarnya, gw berkesempatan untuk mewawancarai langsung seorang traveller yang terkenal dikalangan traveller Indonesia bernama Nasrudin Ansyori atau yang dikenal Bang Anas. Beliau berasal dari Kalimantan Tengah dan berdomisili di Banjarmasin, aktif travelling menjelajah Kalimantan dan juga membagi pengalamannya di blog kalimantanku.blogspot.com


Q : Perkenalkan diri secara singkat, padat dan jelas pls.
A : Saya mengenal dunia traveling sejak masih kecil, karena sejak saat itu sudah menyukai kegiatan jalan-jalan seperti menyusuri Sungai Katingan di Kalimantan Tengah sambil menyaksikan hutan dan bekantan (hewan endemik Kalimantan). Hingga sekarang saya aktif menjelajah Indonesia terutama Kalimantan. Tahun ini target saya menyaksikan acara Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat.

Q : Apa yang membuat anda menjadi seorang traveller dan sejak kapan anda senang melakukan hobi ini?
A: Yang jelas sejak masih sekolah SD.

Q : Apakah anda menganggap travelling itu merupakan hobi atau hal lain? Apa yang anda dapat dari travelling?
A : Traveling adalah hobi sekaligus kebutuhan. Karena dengan traveling, saya bisa mengenal lebih jauh tentang alam, budaya, makanan, warga lokal dan banyak kenal lebih banyak teman baru. Melalui traveling, saya lebih mencintai Indonesia karena dengan traveling-lah saya tahu bahwa negeri ini sangat indah dan unik. Dan saya pun makin mengenal jauh Pulau Kalimantan.

Q : Sudah berapa tempat di Indonesia yang sudah anda jelajahi? Apa yang paling meninggalkan kesan; tempat, alam, dan masyarakat?
A : Seluruh pulau utama di Indonesia sudah saya kunjungi, seperti Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatra, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara. Namun masih ada beberapa provinsi yang belum saya kunjungi di beberapa pulau utama tersebut. Semua tempat yang saya kunjungi itu berkesan. Baik alam, budaya, makanan dan warga lokalnya. Namun tentu saja ada trip yang paling berkesan bagi saya. Yakni Kepulauan Derawan di Kaltim dan Raja Ampat di Papua. Kenapa paling berkesan? Yak arena dua tempat tersebut adalah destinasi kepulauan dengan banyaknya pantai dan pulau serta lokasi yg bagus untuk snorkeling.

Q : Tempat seperti apa yang anda suka ; alam atau perkotaan?
A : Kepulauan dengan pantai2 yang berpasir putih dengan laut biru jernih. Dan perkotaan besar pun saya suka. Karena saya juga menyukai seni arsitektur dan gedung bertingkat. Menyaksikan lautan biru dengan pantai berpasir putih adalah hal paling candu bagi saya. Apalagi ada aktivitas snorkeling nya.


Q: Bagaimana anda menilai secara keseluruhan pariwisata di Indonesia ini?
A : Pengelolaan pariwisata Indonesia masih belum mapan. Banyak potensi wisata yang masih tidak terkelola dengan baik. Akses, promosi, akomodasi dan kebersihan masih jauh dari harapan. Hanya Pulau Bali dan Jogja saja yang mapan pengelolaan nya. Dibanding Negara-negara di Asia Tenggara lainnya, Indonesia-lah yang paling unggul dalam hal ketersediaan objek wisata baik gunung, pantai, kepulauan, air terjun, budaya lokal, taman nasional, hewan endemik dan lain sebagainya.

Q :  Lalu bagaimana dengan Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan?

A : Pariwisata Kalimantan masih tertinggal dari Pulau Jawa dalam hal tata kelola dan jumlah kunjungan wisatawan nya. Pariwisata di Kalimantan masih dianggap mahal oleh calon wisatawan dr luar pulau. Karena karakteristik destinasi wisata di Kalimantan yang saling berjauhan. Sebagai contoh, Kepulauan Derawan di Kaltim. Biaya kesana jauh lebih mahal ketimbang jalan-jalan ke Singapura dan Thailand. Karena memang akses yang jauh dan akomodasi di Derawan yang sangat mahal. Namun saya pikir, uang yang kita bayarkan akan sepadan nilai nya dengan apa yang kita dapatkan di Derawan. Untuk Kalsel sendiri, saya menilai cukup bagus. Pergerakan arus wisatawan lokal dari Jakarta dan kota2 lain di Indonesia semakin meningkat. Jumlah nya semakin membaik. Umumnya, wisatawan mengincar keberadaan pasar terapung Lok Baintan, pasar terapung Kuin, pasar intan di Martapura, bamboo rafting di Loksado dan kuliner khas Banjar. Dalam peta wisata nasional, Kalsel termasuk provinsi yang diincar banyak calon wisatawan domestik bahkan luar negeri.

Q : Jika anda terpilih sebagai duta wisata di Kalimantan Selatan *hanya jika saja lho. Apa saja yang bakal anda lakukan?
A : Jika terpilih, saya akan benahi situs pariwisata milik Kalsel. Terus meningkatkan wawasan sadar wisata terhadap pelaku wisata mulai dari jasa klotok hingga agen perjalanan. Agar sesama stake-holder makin solid dalam mengelola pariwisata Kalsel. Hal penting lain nya adalah meningkatkan kebersihan di lokasi objek wisata termasuk melarang para pedagang PKL berjualan terlalu dekat dengan objek wisata. Meningkatkan promosi ke berbagai media nasional, dengan format promosi yang bagus dan professional.

Q : Selain Pasar Terapung sebagai daya tarik utama turis berkunjung di kota Banjarmasin dan Soto Banjar sebagai hindangan kuliner, hal menarik apa yang bisa dilakukan di Banjarmasin?

A : Hal menarik lain di Banjarmasin adalah menyaksikan proses pembuatan kain Sasirangan di pengrajin nya secara langsung. Selain itu, menikmati sunset dan suasana sungai saat sore hari di sekitar Sungai Barito dengan menyewa klotok.

Q : Lalu tempat menarik apa lagi yang bisa di jelajahi di Kalimantan Selatan?
A : Pantai dan pulau-pulau kecil di sekitar Kotabaru. Teluk Tamiyang, Pantai Teluk Aru dan Pulau Sebuku adalah rekomendasi bagus bagi siapapun. Disana kita bisa snorkeling menyaksikan terumbu karang dan ikan laut, serta terdapat banyak pantai yang cukup indah.

Q : Bagaimana menurut anda tentang perkembangan traveller di Kalimantan Selatan?
A : Peminat nya cukup banyak sejak mewabah nya akses internet di Indonesia. Sebut saja Facebook. Melalui jejaring social tersebut, ada ribuan traveler berbagi info dan foto mengenai traveling. Termasuk di Banjarmasin dan Kalsel pada umum nya. Hobi traveling makin tersalurkan dan sekarang sudah ada klub traveler di Banjarmasin. Peminat nya pun semakin terekspos dan meningkat.

Q : Apakah menurut anda ada perbedaan arti dari traveling dan backpacking, bagaimana pandangan anda terhadap keduanya?

A : Traveling dan backpacking itu benang merah nya sama saja yakni jalan-jalan. Orang yang jalan-jalan itu pasti dikatakan traveler ataupun backpacker. Karena makna nya sama. Cuma ada perbedaan mendasar. Dalam backpacker, ada prinsip hemat anggaran namun tetap maksimal dalam eksplorasi ketika jalan2. Misalnya saja, backpacker akan lebih memilih akomodasi semacam hotel yang murah meriah, asalkan aman dan bersih. Bahkan backpacker akan lebih terbuka untuk menginap di rumah warga lokal ataupun traveler lokal.

Q : Apakah menurut anda traveling bisa menghasilkan uang? Bagaimana contohnya?
A : Sangat bisa. Salah satu nya adalah menjadi travel writer di berbagai majalah wisata. Saya pernah beberapa kali menjadi jurnalis untuk majalah wisata nasional seperti Jalanjalan, Garuda Inflight Magazine, Gateway dll. Foto dan artikel hasil jalan-jalan selama ini, saya serahkan ke beberapa majalah tersebut.

Q : Apa motivasi anda menulis blog kalimantanku?
A : Mengenalkan bahwa Kalimantan itu indah, unik, kaya dan bersahabat. Dan tentu saja berbagi informasi mengenai seluk beluk Kalimantan. Mulai dari budaya nya, makanan, alam, kota dan lain sebagainya . Agar siapapun bisa memanfaatkan berbagai informasi tersebut sebagai bekal apabila mau traveling ke Kalimantan.

Tampilan Web Kalimantanku


Q : Apa saran anda untuk para traveller pemula yang ingin mencoba Untuk menjadi seorang traveller ataupun backpacker?

A : Saran nya adalah punya kemauan dan impian tentang tempat mana yg akan dikunjungi. Jika sudah punya keduanya, maka sisanya adalah usaha. Maksudnya adalah usaha untuk menyisihkan uang, waktu dan keberanian untuk mewujudkannya. Dulu jalan-jalan ke Papua adalah target paling mustahil rasa nya.  Karena Papua adalah pulau yang jauh di bagian paling timur dengan akomodasi yang serba mahal dan susah. Tapi karena kemauan dan usaha, saya akhirnya bisa jalan-jalan ke Raja Ampat dan Sorong di barat Papua.

Banjarmasin, 20 Januari 2013