Kotak Pencarian

Jumat, 01 Oktober 2010

[Monthly Note] Oh, Gini toh yang namanya Kuliah!

Udah tiga hari gue merasakan bangku kuliah dibulan puasa ini. Meski agak capek*malas sebenarnya. Gue tetap bersemangat mengikuti kuliah. Berangkat pagi-pagi setelah sahur, dikampus gue harus mengikuti les bahasa Inggris dan Arab. Gimana ngantuknya jam segitu otak masih segar tapi dibawa buat mikir. Tapi sudahlah, gue juga bakal terbiasa.

Setelah ikut les dikampus dan sesuai jadwal perkuliahan, mahasiswa pun memasuki kelas dan mengikuti pembelajaran perkuliahan yang gue penasaran sejak dulu. Gimana sih orang kuliah itu???

 Sebelumnya, gue mendapatkan fakta baru saudara-saudaraku semua. Ternyata mata kuliah gak sama kayak mata pelajaran disekolah. Kalau disekolahan pelajaran seabreg, ternyata kalau kuliah hanya ada 3 sampai 1 biji mata kuliah saja yang wajib diikuti.*Santai sekali…
Dihari ketiga kuliah, gue juga dapat pencerahan untuk menyimpulkan seorang sosok yang paling penting dikampus, yaitu DOSEN.

Yup, dosen itu ibaratnya disekolahan kayak guru*halah, anak tk juga tau ya… Nah, gue menyimpulkan, dosen-dosen yang mengajar mata perkuliahan dikampus gue itu bermacam-macam bentuknya*ya iya lah…. Dan juga beda kebijakannya.

Salah satu poin yang gue ingat ialah, ada dosen yang menyilahkan mahasiswanya buat memilih mau bolos apa tidak, ada juga yang “sadis” sama mahasiswa pembolos.

Bukannya gue hobi membolos, tapi yang gue heran. Dosen pun juga bisa “membolos”. Kadang, ada dosen yang gak masuk. Istilahnya waktu gue jadi santri “PAK KOSONG”. Tapi gak apa-apalah, gue sih berpikir subjektif aja, siapa tau beliau ada kesibukan lain.

Yang jelas, kalau jadi mahasiswa dan udah makan bangku kuliahan, kita disuruh memilih mau berhasil apa tidak. Itu terserah mahasiswanya dan nilai IPK juga tentunya*padalal gak tau gue apa itu IPK.

P.s: Gue belum menjelaskan system pembelajaran dikampus yah? Ntar deh, yang penting ini penting buat pengantar bagi kamu yang penasaran sama perkuliahan. Sebagaimana dosen gue bilang. “Hari pertama, kita memperlajari pengantar ya anak-anak…” *Khayalan yang terlalu dibuat-buat.