Kotak Pencarian

Senin, 08 Februari 2016

[Tips] Konsisten Menulis Jurnal Pribadi

Menulis kegiatan sehari sehari di buku harian mungkin masih dilakukan oleh sebagian orang orang yang ingin mendokumentasikan kegiatan sehari-hari secara tertulis. Meski dengan adanya fasilitas sosial media dan blog. Tentunya orang merasa akan merasa akan lebih baik jika kegiatan personal dirinya lebih bersifat pribadi dan bukan di ekspos dengan berbagai alasan lainnya. Tentunya menulis jurnal yang bersifat pribadi pun sebenarnya masih bisa dilakukan di ranah online. Tetapi jika anda ingin menemukan kisah hidup anda suatu saat dalam bentuk buku, maka menuliskannya akan lebih menarik dan berkesan. 


Dalam menulis jurnal pribadi kita tidak perlu menuliskan semua yang kita lakukan mulai dari bangun sampai tidur. Cukup tuliskan poin-poin kejadian penting dan berkesan yang terjadi hari ini dalam satu atau dua paragraf, tentu hal tersebut sudah dirasa cukup. Jika ingin menuliskan kegiatan yang sifatnya berulang seperti makan dimana dan kerjaan, mungkin kita bisa menuliskannya sesekali dan tidak perlu diulang-ulang. Kalaupun ingin menuliskan hal tersebut, lebih baik kita menambahkan mood dan perasaan kita selain pandangan yang kita lihat dalam aktivitas tersebut. 

 Jika stuck dalam menulis jurnal karena merasa kegiatan kita tidak ada bedanya dengan hari lain, ada baiknya kita mencoba menuliskan saja perasaan dan suasana hati kita saat itu. Selain itu coba juga menuliskan hal yang bersifat masa lalu, coba flashback dan tuliskan hal itu dalam buku jurnal kita untuk mengisi kekosongan. Jangan lupa, kita juga bisa menuliskan rencana kedepan kita untuk menambah semangat untuk beraktifitas. 

Meski menulis jurnal pribadi merupakan hal bersifat rahasia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Disarankan jangan menulis hal-hal yang bersifat memalukan dan mengumbar aib anda maupun orang lain. Kalaupun ada cerita bagus dibalik kejadian tersebut untuk di jadikan pelajaran dan pengingat. Jangan mengumbar nama dan informasi detail orang. Hal ini merupakan opsional dan kita bisa memilih apakah ini patut untuk kita simpan dalam jurnal pribadi kita. 

Jurnal pribadi mirip dengan memori penyimpanan yang kapan saja bisa hilang dan rusak selain itu dengan bertambahnya halaman dan buku ditulis, kita bisa mencadangkan jurnal kita dengan memotret tiap halaman dan menyimpannya di media penyimpanan Internet sehingga bisa diakses secara digital. Meski merepotkan, ini adalah cara alternative untuk menghemat ruang rak buku anda dan juga setidaknya tersimpan aman sebagai cadangan. 

 Terakhir, dalam menulis jurnal sebagian orang akan senang jika tulisannya dibaca. Coba cari teman dan kenalan yang juga menulis jurnal, bertukarlah dan baca jurnal orang lain. Kita bisa saja mendapatkan ide segar untuk mengimprovisasi isi tulisan kita atau saling memberi saran. Cara ini terlihat kuno, tapi efektif dan menarik untuk di coba.