Kotak Pencarian

Sabtu, 09 Mei 2015

[Artikel] Review HP Android Asus Zenfone 5

Sudah hampir 2 tahun gw menggunakan handheld Lenovo A600 android gw, sampai saat ini baterainya masih awet dan dengan kondisi di root, performanya tidak pernah bermasalah kecuali banyaknya baret yang tidak bisa terhindarkan. Oleh karena itu, ketika gw iseng main ke konter hp dimana adik gw jualan hape bekas, gw tertarik untuk tukar tambah dengan Zenfone 5 dimana gw harus membayar harga 1,4 juta untuk bekasnya. Karena kondisi hp Lenovo gw tidak lagi fullest alias boxnya hilang, hp yang dua tahun lalu gw beli sekitar 1,5 juta ini dihargai sekitar 450ribuan.

 Seperti yang gw amati, nampaknya hp Asus Zenfone ini merupakan barang yang sangat cepat dijual kembali oleh penggunanya setelah memakai beberapa saat. Mungkin karena kondisi baterainya yang katanya boros dan tidak bisa dilepas, oleh karena itu handheld ini sering gw liat di konter hp adik gw masih dalam kondisi baru, hp Zenfone yang gw gunakan sekarang pun masih terbilang masih bagus dan performanya tidak mengecewakan. Dan gw gak ragu untuk mengupgrade kemampuan handheld lama dengan spek dan teknologi terbaru. Disini gw akan membahas pengalaman gw dalam menggunakan handheld Asus Zenfone 5 dalam beberapa minggu.

  • Tampilan 

Ketika gw beli, perangkat hp lengkap dengan box terbilang kecil dimana hanya terdiri dari charger dan kartu garansi saja tanpa headset yang harus dibeli terpisah sekitar 75 ribu. Untuk body dan ukuran layar agak besar namun enak dipegang dengan plastik solid yang tipis. 
  • Kamera 
Alasan gw mengambil Zenfone 5 tentu mempertimbangkan spesifikasinya yang mumpuni dalam berbagai hal seperti dual kamera dimana kamera utama mempunyai 8megapixel sehingga mempermudah gw dalam mengambil gambar dokumen (scanning) dan juga gambar kualitas digital camera. Selain itu, Zenfone 5 sudah mempunyai fitur lampu flash sehingga gw rasa membeli handheld ini tidak lagi perlu membeli kamera digital. Adapun kemampuan recording hape ini juga sangat bagus dalam mengambil gambar HD, tetapi kurang dalam menghasilkan output suara yang jernih. 

Contoh Hasil Kamera Video Zenfone5

  • Performa 
Bisa dibilang, hp ini tidak mengecewakan ketika menjalankan berbagai aplikasi dan game yang memerlukan processor yang cepat, kemampuan ram 2gb lebih dari cukup ketika gw mengerjakan hal yang bersifat multitasking, seperti membuka browser, aplikasi music player, memainkan game secara bersamaan tanpa harus menutup aplikasi lainnya terlebih dahulu. 

Ketika menjalankan aplikasi processor seperti word processor atau pdf reader, Zenfone5 tidak mempunyai masalah lag dan error karena overload memory dikarenakan gw sendiri menggunakan memory card 31gb class 10 sebagai memory tambahan. Dalam bermain game Android, tampilan juga sangat smooth dan tidak pernah lag. Ketika gw coba memainkan game emulator PSP, sebagian berjalan mulus untuk game 2D dan sebagian lainnya tidak terlalu memuaskan ketika menjalankan game full 3D, nampaknya memerlukan waktu bagi developer untuk membuat setting yang sesuai dengan kemampuan handheld sekelas Zenpone 5 ini.
  • Baterai (Daya Tahan) 
Karena gw jarang bermain game dan tidak terlalu banyak menggunakan sosial media, kemampuan daya tahan baterai Zenphone sudah cukup rata-rata meskipun ada yang bilang sangat boros, dalam kondisi idle, cukup bertahan lebih dari 24 jam, ketika dalam pemakaian, biasanya dalam 4-8 jam baterai akan habis. Satu hal yang membuat gw senang dalam menggunakan handheld ini adalah pada daya charge yang cepat terisi dalam kurang waktu satu jam. 

Meskipun baterainya tidak bisa dicopot, gw rasa jika baterainya sudah mulai drop dan handheld ini tidak berkurang performanya, kenapa tidak untuk mendatangi service center dan membeli baterai baru untuk diganti langsung dari vendornya. 
  • Kesimpulan 
Overall, gw puas menggunakan Asus Zenfone 5, setidaknya gw rasa akan menggunakannya selama dua tahun dan kemudian akan mengupgrade ke handheld next gen. Dalam penggunaaan, gw cukup moderat dengan menjadikannya sebagai e-book reader dan juga personal assistant ketimbang perangkat komunikasi sosial media atau messenger. Soalnya lebih senang berkomunikasi lewat e-mail. Oleh karena itu gw sendiri tidak berlanggangan paket Internet dan cukup menggunakan public wifi seperlunya untuk mengecek inbox masuk jika laptop tak digunakan.

Rating : 8/10