Kotak Pencarian

Selasa, 08 Januari 2013

[Tips] Agar Nge-host Foreigner Couchsurfing Jadi Menyenangkan

Menjamu tamu dari negara berbeda, tentunya punya tantangan tersendiri. Tamu dari belahan dunia bagian barat, tentu beda sikap dan tingkahnya dengan tamu dari dunia bagian tengah atau timur. Surfing bareng, kongkow, atau nge-guide, tentu juga beda rasanya dengan menerima mereka tidur, makan, dan beraktifitas di rumah kita.
Nah disini saya ingin sharing tentang tips menjadi host yang menyenangkan, khusus untuk surfer foreigner*. Menyenangkan disini bukan hanya menyenangkan bagi si tamu, tapi juga menyenangkan bagi diri kita sendiri sebagai hoster. Sehingga kita merasa lebih rileks dan menikmati prosesnya.

1. Keep in touch with your guest, tapi jangan terlalu sering.


Kita perlu tahu jam berapa mereka tiba, dengan pesawat apa atau bus terminal mana. Sebab kita sendiri tentu punya acara masing-masing. Supaya jadwalnya tidak bertabrakan, jadi tidak ada yang tunggu-tungguan, lebih baik informasinya ditanyakan sejak awal. Tapi lakukan seefisien mungkin. Sebab foreigner tidak menggunakan handphone sesering orang Indonesia. Jadi lebih baik tulis pesan yang agak panjang dalam satu layar, daripada terus menerus mengirimkan sms dalam format yang pendek-pendek. Dan nikmatilah saat sedang jalan bareng keliling kota bersama si tamu, dengan sesedikit mungkin mengobrol melalui handphone dengan orang lain, kecuali hal-hal penting tentunya.

2. Libatkan mereka dalam kegiatan sehari-hari

Bagi orang Indonesia, tamu adalah raja. Makan dilayani, tempat tidur disiapkan, jemuran disembunyikan. Nah, kalau mau acara nge-host jadi tambah asik, libatkan mereka dalam kegiatan sehari-hari. Kalau kamu menyapu, boleh aja ajak tamu membersihkan tempat tidur. Kalau kamu masak, tamu pasti mau disuruh cuci piring. Kalau umumnya orang Indonesia bilang pekerjaan dapur adalah urusan wanita, tapi bagi foreigner dapur adalah pekerjaan semua orang. Tidak ada pembedaan bagi tugas pria dan wanita. Rasanya lega meninggalkan rumah dalam keadaan rapi sebelum jalan-jalan, karena waktu pulang pastinya kita udah tepar dan males bersih-bersih. So, selain agar pekerjaan rumah cepat selesai, kamu juga akan merasakan serunya menemukan hal-hal sederhana tapi menarik bagi tamu. Misalnya bentuk sapu kita, atau sabun yang kita pakai untuk cuci piring, atau uniknya aneka bumbu yang kita pakai untuk memasak, atau lucunya bentuk mesin cuci kita bagi mereka. Pokoknya banyak deh hal asik untuk diobrolin.

3. Tunjukkan tempat-tempat yang menarik minat mereka

Menarik disini bukan berarti memaksa berpikir keras. Well, kadang kita merasa bingung waktu bawa jalan traveller dalam negeri keliling Balikpapan. Rasanya, apalagi ya yang bisa menarik. Pantai udah biasa, hutan juga biasa. Nongkrong di Melawai udah, makan kepiting udah, tapi rasanya ada yang kurang. Gimana lagi repotnya kalau bawa orang asing. Tapi pemikirang ini kurang tepat. Sebab hal yang menarik bagi tamu justru ada di sekitar kita. Misalnya banyaknya kucing di jalanan yang berbuntut pendek, bahkan ayam kampung dengan bulu ekor menjuntai sudah kelihatan unik bagi mereka. Foreigner tidak pernah melihat pohon kelapa atau pohon mangga. Jadi, memarut kelapa pasti jadi kegiatan yang asik, apalagi memetik mangga kalau kita punya pohonnya. Duduk di tepi pantai sambil minum degan tentu juga asik, tapi duduk di puncak gunung dubbs sambil bawa tikar dan makan rujak juga menyenangkan.

4. Makanan yang enak buat kita, biasanya enak buat mereka juga


Tidak usah pusing dengan makanan. Makan nasi pakai sayur dan ikan itu enak kok, dan biasanya mereka makan apapun yang kita sajikan. Lebih mudah lagi karena mereka tidak mengenal makanan pokok seperti kita, jadi makan apapun bisa kenyang. Yang penting tanyakan apakah mereka vegetarian, atau alergi terhadap satu makanan spesifik, supaya tidak salah menyajikan makanan. Martabak, terang bulan, salome, bakso, soto ayam, semuanya enak bagi lidah foreigner. Tapi biasanya mereka tidak tahan pedas, dan tidak bisa makan jeroan. Hanya sebagian yang bisa makan kepiting, kerang, atau cumi. Pokoknya ajak saja cari makan di pinggir jalan, atau masak bersama di rumah. Hemat, sehat, juga asik.

5. Libatkan tamu dalam pekerjaanmu, kalau memungkinkan

Kalau profesimu guru, ajak tamu gabung di salah satu kelas untuk 30 menit atau satu jam. Kalau kamu pramuniaga, minta izin sama bos untuk ajak tamu sekedar beberapa menit untuk ikut berjualan. Kebayang kan serunya, siapa tahu dagangan jadi laris hehe. Kalau suasananya sedang lebaran, ajari mereka membuat ketupat, kalau kamu suka memasak, ajak saja tamu ke pasar. Mereka tidak akan keberatan, dan cenderung merasa lebih senang dibandingkan pergi ke daerah pariwisata.

6. Utarakan maksudmu dengan jelas, tanpa ada rasa ‘nggak enak’

Rasa ‘nggak enak’ itu sudah umum dalam budaya kita, tapi foreigner tidak mengerti. So, lebih baik kita utarakan saja jika ada hal yang kurang sreg, supaya semua orang merasa lega. Misalnya kalau si tamu seorang wanita, dan pakaiannya cukup terbuka, kita bisa mengoreksi sedikit dengan bilang ‘I prefer you to choose a t-shirt that could cover your shoulder’, mereka pasti ngerti kok, dan dengan senang hati melakukan yang kita minta. Mereka tidak akan paham rasa ‘tidak enak’ kita, karena tidak terbiasa dengan budaya tempat kita dibesarkan. Kalau kamu lelah, bilang aja terus terang. Kalau bosan juga bilang. Tentu perasaan kita lebih rilex dan acara nge-host jadi nyaman.

Intinya, tidak perlu memaksakan diri untuk jadi hoster yang sempurna. Hal unik bagi mereka itu ya kehidupan kita. Apa yang kita pakai, apa yang kita makan, pekerjaan kita, hubungan dengan orang tua dan saudara kita. Semua hal biasa bagi kita adalah istimewa bagi mereka.
So....mari nge-host ^_^

- Ditulis oleh Hikmah - salah seorang anggota Couchsurfing Balikpapan.

*Foreigner : Orang Asing,